Sabtu, 15 Juni 2019

Pariwisata Tak Terpengaruh Gempa Lombok, Palu dan Donggala

Musibah Gempa Bumi dan Gelombang Tsunami yang menerjang Sulawesi Tengah belum memberikan dampak signifikan terhadap laju industri pariwisata nasional.

Ketua Umum Association of the Indonesian Tours and Travel Agencies (ASITA) Asnawi Bahar mengatakan, dampak bencana baru terlihat dalam beberapa bulan kedepan.

“Dampak gempa Palu dan Donggala belum signifikan terhadap industri pariwisata nasional. Ini kan baru kemarin,” ujar Asnawi kepada Moneysmart.id, Selasa (2/10/2018).

Terlebih dalam beberapa bulan ini Indonesia terus menjadi tuan rumah event-event internasional seperti Asian Games, Asian Para Games, dan pertemuan IMF World Bank yang banyak mendatangkan wisatawan asing.

Asnawi mengatakan, setiap bulannya turis asing yang berkunjung ke Indonesia rata-rata mencapai 1,2 juta orang. Akan tetapi data terbaru dari Badan Pusat Statistik mencatat pada Agustus 2018 mencapai 1,5 juta turis yang berkunjung ke Indonesia atau mengalami peningkatan.

“Artinya itu mungkin terdongkrak oleh Asian Games, dampak dari Lombok itu belum terasa karena ada penambahan 200.000 sampai 300.000 peserta Asian Games,” ungkap Asnawi.

Hanya saja, penurunan pariwisata dalam hal ini kunjungan wisatawan bersifat regional dan tidak secara nasional.

“Tetapi menurut saya yang berkurang itu adalah Wisatawan yang berkunjung ke Lombok, tidak ke Indonesia tentu otomatis jumlahnya tidak terlalu besar. Karena pada umumnya tamu yang datang ke Lombok itu kan masuknya via Bali,” jelasnya.

Berdasarkan data BPS, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia pada Agustus 2018 naik 8,44 persen menjadi 1,51 juta kunjungan. Angka itu lebih baik dibanding jumlah kunjungan Agustus 2017, yaitu 1,39 juta kunjungan.

Sehingga secara umum pertumbuhan pariwisata Indonesia masih baik. Akan tetapi jika dibanding Juli 2018 jumlah kunjungan turis mancanegara ke Indonesia mengalami penurunan.

“Jika dibandingkan dengan Juli 2018, jumlah kunjungan wisman pada Agustus 2018 turun sebesar 1,93 persen,” tulis BPS dalam publikasinya, Senin (10/1/2018).

Pariwisata Lombok dan Bali 

pantai-bali
Pantai Melasti (tripadvisor)

Faktor penurunan kunjungan wisman itu terjadi karena adanya gempa bumi di Lombok Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Bali.

Hal itu terlihat adanya penurunan di Bandara Internasional Lombok sebesar minus 69,18 persen, dan penurunan kedua terbesar di Bandara Ngurah Rai Bali menurun sebesar minus 8,37 persen.

Secara tahunan, jumlah kunjungan wisman ke Indonesia pada periode Januari hingga Agustus 2018 mencapai 10,58 juta kunjungan.

Jumlah tersebut naik 12,30 persen dibandingkan dengan jumlah kunjungan wisman pada periode yang sama tahun 2017 yang berjumlah 9,42 juta kunjungan. 

Jadi meskipun ada gempa dan tsunami, pariwisata nasional tetap berjalan.

 

Load comments