Senin, 01 Juli 2019

Curhat Duit: Reksadana Saham atau Saham, Mana yang Lebih Cocok?

Curhat Duit adalah kolom khusus yang diadakan di www.moneysmart.id karena banyaknya pertanyaan-pertanyaan yang dikirim ke kami seputar masalah keuangan. Ini lah yang membuat kami ingin mencoba membantu memberikan solusi sebisa mungkin. Curhat Duit pun menjadi bentuk komunikasi langsung antara www.moneysmart.id dan pembaca setianya, selain lewat Forum.DuitPintar.com

Curhat Duit kali ini datang dari pertanyaan yang masuk ke forum.duitpintar.com dan berasal dari seorang mahasiswa yang ingin memperoleh solusi agar targetnya membeli rumah dan menikah beberapa tahun lagi bisa terwujud.

Saya 23th mahasiswa yang sebentar lagi (akhirnya) akan lulus, mempunyai penghasilan sampingan rata-rata 2jt/bulan & dan pengeluaran rata-rata 1,2jt/bulan. saya mempunyai tabungan 7jt di bank dan tidak ingin membiarkan uang-uang saya yang sudah dan akan datang diam membusuk disana. impian saya adalah:

1. berhasil mengajukan KPR 4th dari sekarang (usia 27th),

2. berhasil menikahi seorang gadis 6th dari sekarang (usia 29th),

3. berhasil mempunyai  pasif income.

saya masih ragu akan investasi pada reksadana saham atau langsung ke saham (saya pilih 2 type ini krn menurut buku yg saya baca 2 type ini yang mempunyai return paling tinggi untuk investasi jangka panjang). Melihat latar belakang diatas, :

(1) Cara investasi yg bagaimana yg dpt mewujudkan impian saya?
(2) Mohon jelaskan tahapan2 yg perlu saya lakukan untuk memulainya.
(3) diandaikan tahun depan sy sudah bekerja dan mendapatkan penghasilan tetap 2jt/bulan, berarti total pendapatan tetap & sampingan 4jt/bulan, bagaimana investasi plan selanjutnya (jika ada) agar impian saya semakin nyata dapat terwujud?
(4) apa yang perlu saya perhatikan selama melakukan investasi, apa saja kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi, dan bagaimana menyikapinya. Tysm. Warmest Regards.

Selengkapnya dapat dilihat di sini: http://forum.duitpintar.com/question/reksadana-saham-saham/

Jawaban:

Pertama-tama, kami ucapkan selamat karena, sebagai mahasiswa, kamu sudah bisa mendapatkan penghasilan dan sudah mau merancang rencana keuangan masa depan.

Melihat kondisi kamu sekarang, jalan untuk mewujudkan 3 impian itu kemungkinan besar akan lancar. Namun diperlukan konsistensi untuk mencapainya.

Seperti yang kamu bilang, investasi reksadana saham dan saham tergolong memberikan return paling tinggi. Namun perlu diketahui, dalam investasi berlaku ketentuan bahwa makin tinggi potensi return, makin tinggi pula potensi loss alias kerugian.

Selanjutnya, kita akan bahas poin-poin di atas yang akan terangkum dalam 3 poin.

1. Investasi mengenal jangka pendek, menengah, dan panjang. Melihat tujuan investasi kamu, 4 tahun dan 6 tahun itu termasuk jangka menengah-panjang. Reksadana saham maupun saham cocok sebagai pilihan.

Dengan rata-rata penghasilan sampingan Rp 2 juta dan pengeluaran Rp 1,2 juta, berarti ada sisa Rp 800 ribu yang bisa dimanfaatkan hingga tahun depan kamu lulus. Atas asumsi dana Rp 800 ribu ini tak terpakai untuk keperluan kuliah, sebenarnya kamu sudah bisa memulai investasi reksadana.

Beberapa jenis reksadana memerlukan dana minimal Rp 500 ribu saja untuk investasi. Memang, hasilnya tak sebesar investasi saham langsung. Tapi reksadana saham lebih direkomendasikan untuk pemula. Alasannya:

1. Ada manajer investasi yang membantu mengurus investasi.

2. Biaya modal lebih kecil.

3. Tidak memerlukan pengetahuan banyak-banyak mengenai instrumen investasi.

Berikut ini simulasi investasi reksadana saham:

Misalnya saham PT ABC dihargai Rp 1.000 per lembar. Manajer investasi membelinya sebanyak 1.000 lembar. Sebulan berikutnya, harga saham PT ABC naik jadi Rp 1.200 per lembar. Karena ada kenaikan harga, saham itu bisa dijual untuk mendapatkan return. Hitungannya:

Dana investasi: Rp 1.000 x 1.000 lembar= Rp 1.000.000

Harga jual: Rp 1.200 x 1.000 lembar= Rp 1.200.000

Keuntungan= Rp 200.000

Karena memakai manajer investasi, keuntungan itu akan dipotong untuk beberapa komponen, Tapi keuntungan itu belum termasuk potongan, ya.  Potongan atau biaya dalam reksa dana yang dibebankan ke investor  juga wajib diketahui, yakni:

– Biaya pembelian unit penyertaan (subscription fee)

– Biaya penjualan kembali unit penyertaan (redemption fee)

– Biaya pengalihan unit penyertaan (switching fee)

Total biaya itu bisa mencapai 5 persen dari nilai investasi.

Hitungan return investasi saham kurang-lebih sama dengan reksadana saham. Namun tidak ada potongan-potongan karena dijalankan sendiri. Karena itu, diperlukan pengetahuan yang luas mengenai investasi saham agar untung, bukan malah buntung.

2. Untuk memulai investasi, kamu harus menetapkan tujuan investasi dan memahami seluk-beluk jenis investasi itu.Di sini, tujuan investasinya adalah bisa mengambil KPR 4 tahun ke depan dan memastikan pernikahan 6 tahun ke depan.

Untuk mengajukan KPR, dibutuhkan uang muka dan biaya lainnya kira-kira 10 persen dari harga rumah. Uang muka saat ini 20 persen, tapi bisa saja naik atau turun pada tahun-tahun mendatang.

Sebagai perkiraan, uang muka 20 persen dan harga rumah yang akan dibeli sebesar Rp 300 juta. Maka, diperlukan dana sebesar:

(20 persen x Rp 300 juta) + (10 persen x Rp 300 juta) = Rp 60 juta + Rp 30 juta = Rp 90 juta.

Artinya, dalam 4 tahun ke depan kamu harus mendapatkan Rp 83 juta (karena sudah ada tabungan Rp 7 juta). Itu hanya untuk membayar DP total, belum termasuk dana cadangan dan lainnya.

Dengan begitu, tiap tahun mesti ada pemasukan minimal Rp 83 juta : 4 tahun = Rp 20,75 juta. Atau per bulan = Rp 1,7 juta.

Atas perkiraan gaji Rp 2 juta per bulan setelah lulus, berarti hanya tersisa Rp 300 ribu untuk hidup sebulan. Tapi itu jika dana ditabung.

Alih-alih ditabung semuanya, sebagian dana tersebut bisa dialokasikan untuk investasi reksadana saham. Rumus rencana keuangan standar bagi tiap individu/keluarga adalah:

10 persen ditabung, 10 persen untuk investasi, 10 persen untuk asuransi, 30 persen untuk bayar cicilan, dan sisanya untuk kebutuhan selama sebulan.

Jika tidak ada cicilan, pos 30 persen itu bisa disalurkan ke pos lainnya, misalnya investasi. Modal investasi yang lebih besar tentunya menjanjikan return yang lebih besar pula.

Namun ingat, komponen biaya KPR juga mencakup cicilan per bulan. Sesuaikan kemampuan keuangan dengan besaran cicilan yang disanggupi.

Sebisa mungkin perbesar pembayaran uang muka. Dengan demikian, cicilan per bulan bisa lebih ringan dan tenor lebih pendek.

Adapun untuk menikah, pengeluaran pertama adalah biaya pernikahan. Disarankan tidak menggelontorkan dana berlebihan untuk resepsi. Sebab, esensi pernikahan adalah rumah tangga yang dijalin kemudian.

Jadi, lebih baik dana dialokasikan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga kelak. Misalnya memilih gedung yang harga sewanya terjangkau, tidak terlampau banyak memasang hiasan tinggi, menggelar resepsi sendiri ketimbang menyewa event organizer, dan lain-lain sesuai dengan kebutuhan.

3. Dengan berinvestasi reksadana saham, otomatis ada passive income selain penghasilan dari pekerjaan tetap. Hanya, pemasukan pasif ini mesti dimaksimalkan agar tujuan investasi tercapai. Karena berbicara tentang reksadana saham, berikut ini poin-poin yang mesti diperhatikan:

– Pilih perusahaan manajer investasi yang telah terdaftar di Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK)

– Kita bisa berkonsultasi dengan manajer investasi seputar investasi yang kita lakukan

– Kita bisa menyarankan instrumen investasi atas dana kita untuk dipilih manajer investasi

– Cermati laporan hasil investasi dari manajer investasi

– Kita bisa mengganti manajer investasi jika tidak berkenan dengan strategi investasinya

Seperti disebutkan di atas, reksadana saham lebih ramah buat pemula ketimbang investasi saham langsung. Reksadana saham bisa menjadi batu pijakan untuk terjun sendiri ke Bursa Efek.

Karena itu, disarankan untuk aktif mengamati pergerakan saham meski investasi sudah diatur manajer investasi. Info seputar saham ini bisa dilihat melalui media massa maupun langsung ke Bursa Efek.

Setelah merasa pengetahuan sudah cukup, barulah menjadi investor saham untuk diri sendiri. Potensi return lebih tinggi, tanpa potongan dan biaya lain-lain.

Semoga penjelasan kami dapat membantu kamu dalam menentukan investasi yang paling tepat demi mewujudkan keinginan kamu. Selamat berinvestasi!

 

Load comments